Sebagai muslim,
kita harus rajin melaksanakan shalat fardhu lima waktu, sehari semalam. Shalat adalah
tiang agama, jika rajin shalat maka Islam akan tegak. Jika tidak melaksanakan
shalat maka Islam akan runtuh.
Shalat adalah
wujud pengabdian kita kepada Allah SWT. Shalat akan membuat hati dan pikiran
menjadi tenang, dan terhindar dari perilaku keji dan mungkar.
A.
Keutamaan Shalat
Pendalaman Materi ( Muatan KD 3.15 )
Shalat adalah wahyu Allah SW kepada Nabi Muhammad SAW yang
diperintahkan saat Isra’ Mi’raj. Salat merupakan fondasi utama bagi tegaknya
agama Islam. Amalan yang pertama dihisab pada hari kiamat adalah shalat.
Apabila shalatnya baik, maka baiklah seluruh amalnya.
Shalat dilakukan dengan khusyuk dan ikhlas. Khusyuk artinya dapat
memusatkan pikiran, hati, dan gerakan. Memusatkan pikiran hanya kepada Allah
SWT. Ihklas artinya melakukann perbuatan karena Allah SWT semata.
Shalat fardhu adalah shalat yang wajib dikerjakan setiap muslim.
Shalat adalah tiang agama. Menunaikan shalat berarti menegakkan agama,
meninggalkan shalat berarti merobohkan agama. Shalat merupakan batasan antara
orang mukmin dengan orang yang tidak beriman.
Shalat fardhu adalah shalat wajib yang dilakukan lima kali dalam
sehari semalam. Melaksanakan shalat fardhu akan mendapatkan pahala, dan jika
ditinggalkan akan mendapatkan dosa. Dalam shalat gerakan dan bacaan shalat yang
serasi sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW. Rasululah SAW bersabda :
صَلُوْا
كَمَا رَاَيْتُمُوْنِيْ اُصَلِّ
Artinya : “Shalatlah kamu sebagaimana melihat aku shalat.”
(HR Bukhari Muslim)
Shalat memiliki beberapa keutamaan, antara
lain :
1. Shalat termasuk
rukun Islam yang kedua setelah syahadatain
2. Shalat
diwajibkan atas muslim/muslimah yang diperintahkan Allah SWT
3. Shalat
merupakan amal perbuatan yang pertama kali akan ditanya pada hari kiamat
4. Shalat
merupakan amal shalih yang paling disukai Allah SWT
5. Shalat dapat
menghapuskan kesalahan dan menghilangkan keburukan
6. Shalat dapat
mencegah dan perbuatan keji dan mungkar
7. Orang yang
khusyuk shalatnya akan masuk surge Firdaus
8. Shalat dapat
sarana untuk mendapatkan pertolongan Allah SWT.
B. Makna Ibadah
Shalat
Pendalaman Materi ( Muatan KD 3.15 )
Shalat secara bahasa berarti doa. Menurut
istilah, shalat merupakan perkataan perbuatan tertentu yang dimulai dengan
takbir ( takbiratul ihram ) dan diakkhiri dengan salam. Ibadah shalat terdiri
dari bacaan dan gerakan. Bacaan dan gerakan shalat harus serasi.
Ketika melaksanakan shalat kita membaca
bacaan shalat. Bacaan shalat tidak sekedar dibaca, tetapi harus dipahami.
Perhatikan arti bacaan shalat berikut ini !
1. Niat Shalat
a. Bacaan Doa Niat Sholat Subuh
أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْح رَكَعتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ
الْقِبْلَةِ أَدَاءً (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لله تَعَالَى
Ushallii fardash-Shubhi rak’ataini mustaqbilal qiblati (adaaan)
[makmuuman / imaaman] lillaahi ta’aalaa.
Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Shubuh sebanyak dua
raka’at dengan menghadap kiblat, (Sebagai) [makmum / imam], karena Allah
Ta’ala.
b. Bacaan Doa Niat Sholat Dzuhur
اُصَلِّيْ فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ
الْقِبْلَةِ أَدَاءً (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لله تَعَالَى
Ushallii fardhazh-Zhuhri arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati
(adaaan) [makmuuman / imaaman] lilaahi ta’aalaa.
Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Dzuhur sebanyak empat
raka’at dengan menghadap kiblat, (Sebagai) [makmum / imam], karena Allah
Ta’ala.
c.
Bacaan Doa Niat Sholat Ashar
أُصَلِّى فَرْضَ العَصْرِأَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ
الْقِبْلَةِ أَدَاءً (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لله تَعَالَى
Ushallii fardhal ‘Ashri arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati
(adaaan) [makmuuman / imaaman] lilaahi ta’aalaa.
Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Ashar sebanyak empat
raka’at dengan menghadap kiblat, (Sebagai) [makmum / imam], karena Allah
Ta’ala.
d. Bacaan Doa Niat Sholat Maghrib
أُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ
الْقِبْلَةِ أَدَاءً (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لله تَعَالَى
Ushallii fardhal Maghribi tsalaatsa raka’aatin mustaqbilal
qiblati (adaaan) [makmuuman / imaaman] lilaahi ta’aalaa.
Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Maghrib sebanyak tiga
raka’at dengan menghadap kiblat, (sebagai) [makmum / imam] karena Allah
Ta’ala.
e.
Bacaan Doa Niat Sholat Isya
أُصَلِّى فَرْضَ العِشَاء ِأَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ
الْقِبْلَةِ أَدَاءً (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لله تَعَالَى
Ushallii fardhal Isyaa’i arba’a raka’aatin mustaqbilal
qiblati (adaaan) [makmuuman
/ imaaman] lilaahi ta’aalaa.
Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Isya’ sebanyak empat
raka’at dengan menghadap kiblat, (sebagai) [makmum / imam] karena Allah
Ta’ala
2. Takbiratul
ihram
اللَّهُ أَكْبَرُ
(Allaahu akbar)
Artinya: Allah Maha Besar
3. Doa Iftitah
Bacaan Iftitah 1
اَللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِى وَبَيْنَ خَطَايَاىَ كَمَا بَاعَدْتَ
بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ ، اللَّهُمَّ نَقِّنِى مِنَ الْخَطَايَا كَمَا
يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ ، اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَاىَ
بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ
(Alloohumma
baa’id bainii wa baina khothooyaaya kamaa baa’adta bainal masyriqi wal
maghribi. Alloohumma naqqinii minal khothooyaa kamaa yunaqqots tsaubul abyadlu
minad danas. Alloohummaghsil khothooyaaya bil maa’i wats tsalji wal barod)
Artinya:
Ya Allah jauhkanlah aku dari dosa-dosaku sebagaimana engkaujauh kan antara timur dan barat. Ya Allah bersihkanlah aku dari dosa-dosaku sebagaimana bersihnya pakaian putih dari kotoran. Ya Allah cucilah aku dari dosa-dosaku dengan air, salju dan embun. (HR. Bukhari dan Muslim)
Ya Allah jauhkanlah aku dari dosa-dosaku sebagaimana engkaujauh kan antara timur dan barat. Ya Allah bersihkanlah aku dari dosa-dosaku sebagaimana bersihnya pakaian putih dari kotoran. Ya Allah cucilah aku dari dosa-dosaku dengan air, salju dan embun. (HR. Bukhari dan Muslim)
Bacaan Iftitah 2
اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا
وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً
إِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِىَ
لِلَّذِى فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنَ
الْمُشْرِكِينَ إِنَّ صَلاَتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ
الْعَالَمِينَ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ
الْمُسْلِمِينَ
(Alloohu akbar kabiirow wal hamdu lillaahi katsiiroo wasubhaanalloohi
bukrotaw wa-ashiilaa Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fathoros samaawaati wal
ardlo haniifaa wamaa ana minal musyrikiin. Inna sholaatii wa nusukii wamahyaa
wa mamaatii lillaahi robbil ‘aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa
ana awwalul muslimiin)
Artinya:
Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Mahasuci Allah pada waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam keadaan tunduk dan aku bukanlah dari golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu bagiNya. Dan dengan yang demikian itu lah aku diperintahkan. Dan aku adalah orang yang pertama berserah diri.
Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Mahasuci Allah pada waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam keadaan tunduk dan aku bukanlah dari golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu bagiNya. Dan dengan yang demikian itu lah aku diperintahkan. Dan aku adalah orang yang pertama berserah diri.
4. Bacaan surat
Al Fatihah
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ
الْعٰلَمِيْنَۙ
الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ
مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ
اِيَّاكَ نَعْبُدُ
وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ
اِهْدِنَا الصِّرَاطَ
الْمُسْتَقِيْمَ ۙ
صِرَاطَ الَّذِيْنَ
اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ
5. Bacaan Rukuk
Bacaan ruku’ 1
سُبْحَانَ رَبِّىَ
الْعَظِيمِ
(Subhaana robbiyal ‘adhiimi) 3x
Artinya: Mahasuci Tuhanku yang Maha Agung
Bacaan
ruku’ 2
سُبْحَانَ رَبِّىَ
الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ
(Subhaana robbiyal ‘adhiimi wabihamdih) 3x
Artinya: Mahasuci Tuhanku yang Maha Agung dan segala puji
bagiNya (HR. Abu Dawud, Ahmad, Baihaqi, Thabrani, Daruquthi)
Bacaan ruku’ 3
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ
رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى
(Subhaanaka alloohumma robbanaa wa bihamdika alloohummaghfirlii)
Artinya: Mahasuci Engkau, ya Allah Tuhan kami dan segala puji
bagiMu. Ya Allah ampunilah aku.
6. Bacaan
Iktidal
سَمِعَ
اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
(Sami’alloohu liman hamidah)
Artinya: Allah Maha Mendengar orang yang memujiNya (HR.
Bukhari dan Muslim)
Setelah tegak berdiri, beliau melanjutkan dengan membaca:
رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ
(Robbanaa walakal hamdu)
Artinya: Allah Maha Mendengar orang yang memujiNya (HR.
Bukhari dan Muslim)
Atau :
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ
مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَىْءٍ بَعْدُ
(Robbanaa lakal hamdu mil’as samaawaati wal ardli wa mil-a maa
syi’ta min syai’in ba’du)
Artinya: Wahai Tuhan kami, segala puji bagiMu, sepenuh langit
dan sepenuh bumi dan sepenuh apa-apa yang Engkau kehendaki setelah itu
7. Bacaan Sujud
سُبْحَانَ رَبِّىَ
الْأَعْلَى
(Subhaana robbiyal ‘a’la) 3x
Artinya: Mahasuci Tuhanku yang Maha Tinggi
Atau :
سُبْحَانَ رَبِّىَ
الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
(Subhaana robbiyal ‘a’la wabihamdih) 3x
Artinya: Mahasuci Tuhanku yang Maha Tinggi dan segala puji
bagiNya (HR. Abu Dawud, Ahmad, Baihaqi, Thabrani, Daruquthi)
8. Bacaan duduk
di antara dua sujud
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى
وَارْحَمْنِى وَاجْبُرْنِى وَاهْدِنِى وَارْزُقْنِى
(Allohummaghfirlii warhamnii wajburnii wahdinii warzuqnii)
Artinya: Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, penuhilah kebutuhanku,
berilah aku petunjuk dan berilah aku rezeki (Abu Dawud)
9. Bacaan
tasyahud awal
التَّحِيَّاتُ
الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا
النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ
(Attahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaatu lillaah.
Assalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatulloohi wa barokaatuh.
Assalaaamu’alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu allaa ilaaha
illallooh wa asyhadu anna Muhammadar rosuulullooh)
Artinya: Segala penghormatan, keberkahan, shalawat dan
kebaikan hanya bagi Allah. Semoga salam sejahtera selalu tercurahkan kepadamu
wahai Nabi, demikian pula rahmat Allah dan berkahNya dan semoga salam sejahtera
selalu tercurah kepada kami dan hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi
bahwa tiada ilah kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan
Allah (HR. Muslim)
Dalam riwayat An Nasa’i, kalimat terakhirnya: Muhammadan ‘abduhu
warosuuluh.
التَّحِيَّاتُ لِلَّهِ
وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ
اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ ، السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ
الصَّالِحِينَ ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
(Attahiyyatu lillaah wash sholawaatu wath thoyyibaat. Assalaamu
‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatulloohi wa barokaatuh. Assalaaamu’alainaa wa
‘alaa ‘ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallooh wa asyhadu
anna ‘abduhu warosuuluh)
Artinya: Segala penghormatan, shalawat dan kebaikan-kebaikan
hanya bagi Allah. Semoga salam sejahtera selalu tercurahkan kepadamu wahai
Nabi, demikian pula rahmat Allah dan berkahNya dan semoga salam sejahtera
selalu tercurah kepada kami dan hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi
bahwa tiada ilah kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan
rasulNya. (HR. Bukhari dan Muslim)
10. Bacaan
tasyahud akhir
اَللَّهُمَّ
صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ
وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ
مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ
إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
(Alloohumma sholli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa
aali Muhammad kamaa shollaita ‘alaa Ibroohim wa ‘alaa aali Ibroohimm innaka
hamiidum majiid. Alloohumma baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa
baarokta ‘alaa Ibroohim wa ‘alaa aali Ibroohimm innaka hamiidum majiid.)
Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad
dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana Engkau telah memberikan rahmat kepada
Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi
Maha Mulia. Ya Allah, berilah keberkahan kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi
Muhammad sebagaimana Engkau telah memberikan keberkahan kepada Nabi Ibrahim dan
keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. (HR. Bukhari)
11. Salam
السَّلاَمُ عَلَيْكَ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَ بَرَكَاتُهُ
(Assalaamu’alaikum warohmatulloohi wabarookaatuh)
Artinya: Semoga keselamatan rahmat Allah dan berkah-Nya
limpahkan kepada kalian (HR. Abu Dawud)
C.
Perilaku yang Mencerminkan Pemahaman Ibadah
Shalat
Pendalaman Materi ( Muatan KD 3.15 )
1.
Kebajikan terhadap Sesama
a.
Melatih kekompakan
Shalat lebih baik dikerjakan dengan
berjamaah. Dalam melaksanakan shalat berjamaah, akan tampak kekompakan antara
imam dan makmum. Kekompakan dalam shalat dapat dijadikan teladan dalam
kehidupan sehari-hari. Misalnya dalam piket kelas. Semua harus saling bekerja
sama dan saling membantu agar pekerjaan selesai dengan cepat, bersih dan rapi.
b. Mematuhi
perintah ketua kelompok
Ketika melaksanakan shalat berjamaan,
makmum tidak boleh mendahului gerakan imam. Semua gerakan dan bacaan shalat
harus mengikuti imam. Hal itu sama halnya dengan meneladani pimpinan. Contohnya
adalah ketua kelompok atau ketua kelas. Anggota kelompok harus patuh pada ketua
kelompoknya.
c.
Tidak marah bila dinasihati
Imam yang salah ketika melaksanakan shalat,
harus diingatkan makmumnya. Begitu pu;a dalam bekerja sama atau bermain. Tidak
boleh marah jika diberitahu teman tentang kesalahan kita.
d. Suka mengirimkan
salam dan mendoakan teman
Gerakan dan bacaan terakhir dalam shalat
adalah salam. Hal ini mengajarkan kita untuk saling memberikan salam kepada
sesame teman sebagai bentuk doa.
e.
Menepati janji
Shalat yang paling utama dikerjakan di awal
waktu. Ibaratnya shalat adalah bentuk janji kepada Allah SWT. Hal ini
mengajarkan pada umat Islam untuk tidak menunda-nunda menepati janji kepada
sesamanya.
f.
Memupuk rasa solidaritas
Shalat wajib hukumnya bagi seluruh umat
Islam yang telah memenuhi syarat. Tidak ada perbedaan shaf dalam shalat. Siapa
datang lebih dahulu berhak menempati shaf terdepan. Hal ini mengajarkan kita
untuk memupuk rasa solidaritas, saling membantu dalam kebaikan dan takwa.
2.
Menghindari Perilaku Tercela
a.
Suka mengungkit-ungkit pemberian
Shalat harus dilakukan dengan khusyu’ dan
ikhlas mengharap ridho Allah SWT.
Hal ini mengajarkan kepada kita untuk
selalu ikhlas dalam berbuat sesuatu. Jangan pernah mengharap pujian atau
imbalan dari orang lain terhadap kebaikan yang pernah kita lakukan.
b. Suka meremehkan
teman
Manusia sangat kecil di hadapan Allah SWT.
Shalat mengajarkan kita mengagungkan Allah SWT dan merendahkan diri
dihadapanNya. Shalat juga mendidik kita untuk bersikap rendah hati. Oleh karena
itu, manusia tidak boleh meremehkan ciptaan Allah SWT termasuk meremehkan
teman.
c.
Ingin menang sendiri
Shaf dalam shalat berjamaah boleh diisi
siapa saja. Siapa yang dating lebih awal maka ia berhak menempati shaf yang
terdepan. Tidak ada yang boleh menang sendiri dengan menggeser orang yang lebih
dahulu dating. Hal ini mengajarkan kita untuk bersikap menang sendiri dalam
pergaulan sehari-hari.
d. Suka mencari
Shalat yang kita lakukan dengan niat ikhlas
dan khusyu’ dapat menjauhkan kita dari perbuatan keji dan mungkar. Salah
satunya adalah mengambil milik orang lain. Orang yang rajin shalat akan
terhindar dari niat jelek mencuri milik orang lain.
e.
Suka meminta-minta
Dalam bacaan shalat terdapat permohonan
kita kepada Allah SWT akan kasih saying, rezeki, kesehatan, keselamatan,
kepandaian dan masih banyak lagi. Hanya kepada Allah SWT kita boleh meminta.
Sikap suka meminta apalagi mengemis kepada sesame adalah perbuatan yang tidak
terpuji.
f.
Suka berbohong
Shalat adalah peribadatan langsung kepada
Allah SWT. Dengan shalat kita akan terhindar dari perbuatan suka berbohong
karena ada yang mengawasi dan mencatat semua amal perbuatan kita.
g. Suka
mengganggu teman
Shalat harus dilaksanakan dengan
konsentrasi dan khhusyu’. Tidak boleh menjahili teman apalagi sampai shalatnya
batal. Hal ini mnegajarkan kita agar tidak suka mengganggu teman dalam
pergaulan sehari-hari.
D.
Pengalaman Shalat di Rumah dan di Masjid
Pendalaman Materi ( Muatan KD 3.15 )
1.
Pengalaman shalat di rumah
Shalat adalah kewajiban setiap muslim yang
telah memenuhi syarat. Shalat dapat dilakukan di mana saja, asalkan tempatnya
besih dan suci dari najis. Shalat bias dilakukan di rumah atau di masjid.
Walaupun dilaksanakan di rumah, shalat
dapat kita laksanakan dengan berjamaah bersama orang tua dan adik atau kakak.
2.
Pengalaman shalat di masjid
Selain di rumah, kamu juga bias mengerjakan
shalat di masjid. Banyak keuntungan apabila kita melaksanakan shalat di masjid.
Nabi Muhammad SAW bersabda :
سَبْعَةٌ
يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ اَلْإِمَامُ
الْعَادِلُ وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ
فِي الْـمَسَاجِدِ وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اِجْتَمَعَا عَلَيْهِ
وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ ، فَقَالَ :
إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ
شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
Artinya : “Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam
naungan-Nya pada hari di mana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: (1) imam
yang adil, (2) seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allâh,
(3) seorang yang hatinya bergantung ke masjid, (4) dua orang yang saling
mencintai di jalan Allâh, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah
karena-Nya, (5) seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang
mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Aku benar-benar takut kepada
Allâh. (6) seseorang yang bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia
menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan
kanannya, serta (7) seseorang yang berdzikir kepada Allâh dalam keadaan sepi
lalu ia meneteskan air matanya.” (HR. Bukhari, no. 1423 dan Muslim, no.
1031)
Shalat wajiib yang lima waktu subuh, zuhur, asar,
maghrib, dan isya’ sebaiknya dilakukan secara berjamaah karena berjamaah lebih
utama daripada shalat sendirian (munfarid). Sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
صَلاَةُ
الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلاَةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً
Artinya : “Shalat jamaah lebih baik 27 derajat dibanding
shalat sendirian.” (HR. Bukhari, no. 645 dan Muslim, no. 650)
Penugasan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut
dengan jelas!
1.
Apa
arti dari bacaan ini :
إِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِىَ
2.
Apa
arti dari bacaan ini :
إِنَّ صَلاَتِى وَنُسُكِى
وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
3.
Apa
arti dari bacaan ini :
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى
وَارْحَمْنِى وَاجْبُرْنِى وَاهْدِنِى وَارْزُقْنِى
4.
Mengapa
pengamalan ibadah shalat bisa mengajarkan kekompakan?
5.
Mengapa
pengamalan ibadah shalat bisa mengajarkan kita untuk tidak berbohong?
Penilaian Harian 9
Memuat KD 3.15
A.
Berilah tanda silang ( x ) pada huruf a, b, c atau d di depan
jawaban yang paling benar!
1.
Amal
ibadah yang pertama kali akan dihisab
pada hari kiamat kelak adalah … .
a.
puasa
Ramadhan c. zakat
b.
tadarus
Al Qur’an d. shalat
2.
Hukum
melaksanakan shalat fardhu adalah … .
a.
sunah c. wajib ‘ain
b.
makruh d. fardhu kifayah
3.
shalat
fardhu lebih baik dikerjakan secara … .
a.
munfarid c. sendiri-sendiri
b.
berjamaah d. diam-diam
4.
Keutamaan
shalat berjamaah adalah diberi oleh Allah SWT berupa pahala sebanyak … derajat.
a.
tujuh c. dua puluh tujuh
b.
tujuh
belas d. tujuh puluh
5.
Saatt
melaksanakan shalat berjamaah makmum dan imam melakukan gerakan dengan bersama
dan kompak. Hal ini mengajarkakn kita untuk bersikap … .
a.
patuh
pada ketua kelompok c.
selalu mengirim salam dan doa
b.
tidak
marah jika dinasihati d. kompak dengan teman
6.
Shalat
adalah peribadatan yang diawali dengan … .
a.
berdiri
tegak c. sujud
b.
takbiratul
ihram d. rukuk
7.
Di
dalam Al Qur’an telah dijelaskan bahwa bagi orang yang melaksanakan shalat akan
terhindar dari perbuatan … .
a.
kebaikan
dan kemungkaran c. keji dan mungkar
b.
keburukan
dan kebaikan d. dengki dan sirik
8.
سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ
Adalah bacaan ketika … .
a.
rukuk c. duduk tasyahud akhir
b.
sujud d.
duduk diantara dua sujud
9.
Shalat
merupakan kewajiban bagi … .
a.
semua
orang c. orang-orang Arab
b.
semua
muslim d. semua orang Indonesia
10.
Bacaan
ketika iktidal yang benar adalah … .
a.
السَّلاَمُ عَلَيْكَ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَ بَرَكَاتُهُ c. سُبْحَانَ رَبِّىَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
b.
سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ d. رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ
11.
السَّلاَمُ عَلَيْكَ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَ بَرَكَاتُهُ
Makna bacaan di atas adalah … .
a.
Alah
Maha Besar
b.
Maha
mendengar Allah pujian orang yang memujinya
c.
Keselamatan
dan rahmat Allah semoga tetap pada kamu sekalian
d.
Maha
Suci Tuhan yang Maha Agung serta memujilah aku kepada-Nya
12.
Berikut
ini adalah perilaku yang mencerminkan pemahaman ibadah shalat yaitu … .
a.
saling
membantu dalam kebaikan c. marah saat ditegur teman
b.
tidak
patuh pada ketua kelompok d. mengingkari janji
13.
Shalat
yang khusyu’ menyadarkan kita sangat kecil dihadapan Allah SWT. Hal ini
mengajarkan kita untuk … .
a.
menang
sendiri c. tidak merendahkan orang lain
b.
meremehkan
orang lain d. menganggap diri paling hebat
14.
Allah Maha Mendengar orang yang memujiNya
Adalah makna dari bacaan shalat … .
a.
السَّلاَمُ عَلَيْكَ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَ بَرَكَاتُهُ c. سُبْحَانَ رَبِّىَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
b.
سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ d. رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ
15.
Dengan
memahami arti bacaannya, shalat kita akan menjadi … .
a.
lama
c. batal
b.
khusyu’ d. hebat
B.
Isilah titik-titik di bawah ini degnan jawaban singkat dan tepat!
16.
Amal
ibadah yang pertama kali akan dihisab oleh Allah adalah amal ......................................
17.
Melaksanakan
shalat harus sesuai dengan tuntunan .................................................................. .
18.
Sehari
semalam umat Islam melaksanakan shalat sebanyak ......................................... waktu.
19.
Shalat
dapat mencegah perbuat keji dan ....................................................................................
20. السَّلاَمُ
عَلَيْكَ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَ بَرَكَاتُهُ
Makna bacaan shalat di atas adalah ...........................................................................................
21.
Maha
Suci Tuhan yang Maha Agung serta memujilah aku kepada-Nya.
Adalah makna bacaan ................................................................................................................
22.
Bacaan
سُبْحَانَ رَبِّىَ الْأَعْلَى
وَبِحَمْدِهِ artinya ....................................................................................
23.
Melaksanakan
shalat tepat waktu mengajarkan kepada kita untuk selalu ........................ janji.
24.
Keutamaan
shalat berjamaah akan mendapat kan pahala sebanyak ..........................................
25.
Shalat
berjamaah di masjid dapat meningkatkan syiar agama ..................................................
C.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!
26.
Sebutkan
nama-nama shalat wajib sehari semalam bagi umat Islam!
27.
Tuliskan
2 (dua) keutamaan shalat!
28.
اللَّهُ أَكْبَرُ
Tulislah makna bacaan shalat
di atas !
29.
Sebutkan
3 (tiga) contoh perilaku yang mencerminkan pemahaman terhadap ibadah shalat!
30.
Tulislah
bacaan rukuk lengkap dengan artinya!
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, Ngatmin,dkk. Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Dasar KelasIV.
Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemdiknas.
Al-Albani, M.Nashiruddun, 2009, Sifat Shalat Nabi. Jakarta : Gema
Insani
Al-Jauziyah, Ibnu Qoyyim, 2009, Fiqih Shalat Lengkap, Yogyakarta
: Pustaka Fahima
Departemen Agama RI,2011. Al
Hidayah Al Qur’an Tafsir Per Kata Tajwid Kode Angka, Banten : Kalim
Ghozaly, Faesal, 2017, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SD/MI
Kelas IV. Jakarta : Pusat Kurikulum
dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.
Haryoto, Drs.,2007, Pendidikan Agama Islam 4 dengan Implementasi
Pendidikan Budi Pekerti. Yogyakarta : PT Muria Baru.
Suyanto,dkk, 2008, Mandiri Mengasah Kemampuan Diri Pendidikan Agama
Islam untuk SD Kelas IV. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Tim KKG PAI, 2007, Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Dasar Kelas 4.
Klaten : CV. Sahabat.
Tim KKG PAI, 2007, Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Dasar Kelas 5.
Klaten : CV. Sahabat.
semoga bermanfaat amin
BalasHapusMantap ustad ..
BalasHapusjos
BalasHapusMasih mode protect? Saat ini sudah saling terbuka berbagi.
BalasHapusbisa kirim ke saya pribadi pak;
BalasHapusBOLEH BERBAGI PAK MATERI AJAR PAI NYA
BalasHapus