Assalamu'alaikum Warahmatullahi wa barakatuh.... Sugeng rawuh wonten ing Blog PORTAL GPAI ( Coretan Kecil GPAI Jalur Selatan )...Kula hangaturaken maturnuwun sampun kersa pinarak... Mugi-mugi migunani tumrapipun Panjenengan sedaya....Jazakumullahu khairan...

Kamis, 04 Februari 2021

Materi PAI Kelas 6 Menerima Qada’ dan Qadar

Allah SWT telah memiliki ketentuan pada setiap makhluk-Nya. Ketentuan tersebut telah diatur dan direncanakan oleh Allah SWT sejak zaman azali. Ketentuan-ketentuan Allah SWT bersifat pasti. Terhadap ketentuan-ketentuan Allah SWT tersebut kita diwajjibkan mempercayainya. Mempercayai dan meyakini kepada qada’ dan qadar Allah SWT merupakan rukun iman yang keenam.

Ketentuan Allah SWT ada yang dapat diubah dan ada pula yang tidak dapat diubah. Ketentuan dari Allah SWT disebut qada’ dan qadar. Qada’ dan qadar merupakan rahasia Allah SWT yang tidak seorangpun mengetahui sebelum terjadi.

 

A.    Memahami Makna Qada’

      1.      Makna Qada’

Secara bahasa, qada’ artinya keputusan. Secara istilah, qada’ berarti keputusan Allah SWT tentang suatu perkara sejak zaman azali ( zaman sebelum adanya alam ini).

Allah SWT mempunyai qada’ untuk setiap makhluk-Nya termasuk manusia sebagaimana firman Allah SWT dalam Al Qur’an surat Al Hadid ayat 22 berikut ini :

مَاۤ اَصَابَ مِنۡ مُّصِيۡبَةٍ فِى الۡاَرۡضِ وَلَا فِىۡۤ اَنۡفُسِكُمۡ اِلَّا فِىۡ كِتٰبٍ مِّنۡ قَبۡلِ اَنۡ نَّبۡـرَاَهَا ؕ اِنَّ ذٰ لِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيۡرٌۚ

Artinya : Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah.

 

      2.      Contoh Qada’

Sesuatu kejadian yang tidak dapat diubah atau tidak dapat ditunda merupakan contoh qada’. Contoh-contoh qada’ antara lain sebagai berikut:

a)      Kelahiran, kematian, keturunan, dan jodoh.

b)      Matahari terbit dari timur dan tenggelam di barat.

c)      Bumi serta planet-planet lainnya berputar sesuai porosnya.

 

      3.      Hikmah Beriman kepada Qada’

Seseorang yang beriman kepada qada’  akan bersikap dan berperilaku, antara lain sebagai berikut:

a)      Datang ke sekolah atau kegiatan lainnya tepat waktu.

b)      Memanfaatkan waktu untuk belajar dan hal lain yang positif.

c)      Menerima berapa pun uang jajan yang diberikan orang tua.

d)     Tidak bersikap sombong di rumah, di sekolah atau di lingkungan masyarakat.

e)      Berhati-hati jika berada di tempat keramaian atau jalan raya yang padat kendaraan.

f)       Bertanggung jawab atas tugas yang diberikan kepadanya.

g)      Santun dan rendah hati dalam bersikap di manapun ia berada.

 

B.     Memahami Makna Qadar

      1.      Makna Qadar

Qadar menurut bahasa ketentuan. Menurut istilah, qadar adalah ketentuan dan ketetapan Allah SWT ysng telah terjadi terhadap semua makhluk-Nya.

Qadar disebut juga dengan takdir. Qadar atau takdir Allah dibagi menjadi dua, yakni :

a)      Takdir mubram, yakni takdir yang tidak dapat diubah.

b)      Takdir muallaq, yakni takdir yang dapat diubah dengan ikhtiar dan doa.

 

Ikhtiar adalah usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوۡمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوۡا مَا بِاَنۡفُسِهِمۡ‌

Artinya : Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. ( QS. Ar Ra’du ayat 11 )

 

Saat berikhtiar kita juga dianjurkan berdoa dan bertawakal. Bertawakal artinya berserah diri kepada Allah SWT setelah berusaha semaksimal mungkin.

 وَمَنۡ يَّتَوَكَّلۡ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسۡبُهٗ ؕ اِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمۡرِهٖ‌

Artinya : Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. (QS. At Talaq ayat 3 )

 

       2.      Contoh-contoh Qadar

Berikut contoh-contoh qadar.

a)      Menjadi pintar dan menjadi juara kelas karena belajar dan berdoa.

b)      Menjadi juara lomba pidato atau juara lomba cerdas cermat karena gigih berlatih.

c)      Menjadi anak yang disenangi dalam pergaulan karena ramah dan suka menyapa kepada siapa saja.

d)     Menjadi anak yang pandai membaca al Qur'an dan menjadi qari/qariah terbaik di sekolah atau sampai ke tingkat provinsi harus usaha yang gigih.

 

      3.      Hikmah Beriman kepada Qadar

Seseorang yang beriman kepada qadar akan bersikap dan berperilaku, antara lain sebagai berikut:  

a)      Menyadari bahwa semua cita-cita yang diinginkan harus diusahakan.

b)      Memiliki rasa percaya diri dalam menghadapi tugas. Misalnya mengerjakan PR sendiri.

c)      Giat dan disiplin dalam belajar. Misalnya, sebelum berangkat tidur, harus belajar terlebih dahulu.

d)     Optimis dan yakin tidak ada yang tidak bisa diraih jika mau berusaha dengan tekun.

e)      Rajin berdoa dan selalu baik sangka kepada Allah SWT.

f)       Senantiasa bersikap sabra dan ikhlas.

 

C.     Latihan Soal

       1.      Apakah yang dimaksud dengan iman kepada qada’ dan qadar?

       2.      Apakah perbedaan qada’ dan qadar?

       3.      Kapankah manusia harus bertawakal?

       4.      Kapankah manusia dapat mengetahui takdir terhadap dirinya?

       5.      Mengapa manusia harus berusaha walaupun telah mempunyai takdir dari Allah SWT?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers