بسم الله الرحمن الرحيم
Shalat wajib ada lima: Zhuhur, ‘Ashar, Maghrib,
‘Isya', dan Shubuh.
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu, ia berkata,
“Pada malam Isra' (ketika Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dinaikkan ke
langit) diwajibkan kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam shalat lima puluh
waktu. Lalu dikurangi hingga menjadi lima waktu. Kemudian beliau diseru, 'Hai
Muhammad, sesungguhnya keputusan di sisi-Ku tidak dapat diubah. Dan
sesungguhnya bagimu (pahala) lima ini seperti (pahala) lima puluh'.”[1]
Dari Thalhah bin 'Ubaidillah Radhiyallahu anhu, ia
menceritakan bahwa pernah seorang Arab Badui berambut acak-acakan mendatangi
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata, "Wahai Rasulullah,
beritahukanlah kepadaku shalat apa yang diwajibkan Allah atasku." Beliau
menjawab:
اَلصَّلَوَاتُ
الْخَمْسُ إِلاَّ أَنْ تَطَوَّعَ شَيْئًا.
"Shalat lima waktu, kecuali jika engkau ingin
menambah sesuatu (dari shalat sunnah)." [2]
Footnote
[1]. Muttafaq 'alaihi: [Sunan at-Tirmidzi (I/137 no. 213)], secara ringkas.
Dan diriwayatkan secara panjang dalam Shahiih al-Bukhari (Fat-hul Baari)
(VII/201 no. 3887), Shahiih Muslim (I/145 no. 259), serta Sunan an-Nasa-i
(I/217).
[2]. Muttafaq 'alaihi: [Shahiih al-Bukhari (Fat-hul Baari) (I/106 no. 46)],
Shahiih Muslim (I/40 no. 11), Sunan Abi Dawud (‘Aunul Ma’buud) (II/53 no. 387),
dan Sunan an-Nasa-i (IV/121).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar