Assalamu'alaikum Warahmatullahi wa barakatuh.... Sugeng rawuh wonten ing Blog PORTAL GPAI ( Coretan Kecil GPAI Jalur Selatan )...Kula hangaturaken maturnuwun sampun kersa pinarak... Mugi-mugi migunani tumrapipun Panjenengan sedaya....Jazakumullahu khairan...

Selasa, 11 Februari 2020

Indahnya Salat Tarawih dan Tadarus Al Qur'an ( Materi Kelas 5 )


Melaksanakan Salat Tarawih

Ayo kita ingat kembali tentang puasa. Secara bahasa, puasa artinya menahan diri dari sesuatu. Sedangkan, menurut istilah syara’, puasa artinya menahan diri pada siang hari dari berbuka dengan disertai niat berpuasa bagi orang yang telah diwajibkan sejak terbit fajar hingga
terbenam matahari. Bagi setiap muslim, melaksanakan puasa di bulan Ramadan
hukumnya wajib. Apabila tidak melaksanakan puasa akan mendapatkan dosa. Sedangkan, jika melaksanakannya, Allah akan melipatgandakan pahalanya.
Sekarang, apa sajakah ibadah yang harus dilakukan di bulan puasa? Salah satu ibadah yang harus dilakukan di bulan puasa adalah shalat tarawih
Shalat tarawih disebut juga  qiyamul lail. Kata tarawih berasal dari  bahasa arab, yaitu raha yang berarti lega atau shalat yang diselingi dengan istirahat beberapa saat. Sedangkan, secara istilah diartikan dengan shalat sunnah yang dikerjakan pada bulan ramadan sesudah shalat Isya sampai waktu fajar. Hukum melaksanakan shalat tarawih adalah sunah muakad. Shalat tarawih dapat dikerjakan secara munfarid (sendiri-sendiri) atau berjamaah. Rakaat dalam shalat tarawih ada yang mengerjakan 8 rakaat ditambah witir 3 rakaat. Namun, ada juga yang mengerjakan shalat tarawih 20 rakaat ditambah witir 3 rakaat. Hal itu didasarkan atas kesepakatan (‘ijma) para
sahabat Rasulullah saw. dan semuanya ada dasar hukumnya. Rasulullah saw. selama hidupnya hanya melaksanakan tiga kali shalat tarawih di masjid secara berjamaah dengan para sahabat. Tetapi, sesudah itu Rasulullah saw. tidak lagi shalat tarawih di masjid secara berjamaah
karena kekhawatiran Rasulullah saw. shalat tarawih dijadikan wajib atas
umat Islam di kemudian hari. Shalat tarawih harus dilaksanakan dengan khusyuk dan ikhlas.
Shalat tarawih termasuk salah satu ibadah bulan Ramadan yang besar keutamaannya. Tujuan dari shalat tarawih adalah mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Shalat Witir adalah shalat Sunnah dengan raka’at ganjil yang dilakukan setelah melakukan shalat lainnya di waktu malam (misalnya tarawih dan tahajud). Hal ini didasarkan pada hadis
Nabi Muhammad saw.: “Sesungguhnya Allah adalah witir (ganjil) dan mencintai
witir (H.R. Abu Dawud).
Shalat ini dimaksudkan sebagai pemungkas waktu malam untuk “mengganjili” shalat-shalat yang genap. Karena itu, dianjurkan untuk menjadikannya akhir shalat malam. Hukum shalat witir adalah Sunnah muakad.


Tadarus Al Qur’an

Apalagi yang dapat kita lakukan di bulan Ramadan? Beramal di bulan Ramadan pahalanya Allah lipatgandakan. Untuk itu, perbanyaklah beramal di bulan Ramadan. Bulan Ramadan sebagai bulan penuh keberkahan disebut pula Syahrul Qur’an atau bulan  turunnya Al-Qur’an di malam Lailatul Qadr. Pada bulan ini dimanfaatkan oleh sebagian besar umat muslim di dunia untuk mentaqarrubkan diri pada Allah Swt. melalui tadarus Al Qur’an.
Tadarrus berasal dari kata darasa yang artinya membaca, belajar atau mendengar. Jadi, tadarrus Al-Qur’an secara bahasa diartikan dengan membaca atau mempelajari Al-Qur’an dengan tartil. Membaca dengan tartil artinya membaca dengan perlahan, tidak tergesa-gesa serta memperhatikan makhraj dan tajwidnya. Ini dilakukan agar kita memahami dan menghayati
apa yang kita baca.
Hukum melaksanakan tadarrus Al-Qur’an selama bulan Ramadan adalah sunnah bagi laki-laki maupun perempuan. Allah Swt. telah memerintahkan kita untuk membaca Al-Qur’an dengan tartil.
Allah SWT berfirman dalam QS Al Muzzamil/73:4

Adapun Manfaat dalam bertadarus adalah sebagai berikut:
1) Lebih fasih dan lancar dalam membaca Al-Qur’an.
2) Lebih mendekatkan kita pada Allah Swt.
3) Hati dan pikiran kita lebih tenang.
4) Mendapatkan pahala dari Allah Swt.
5) Mendapatkan syafaat di hari kiamat kelak.
6) Menuntun ke jalan yang benar dan menjauhkan diri dari jalan
kesesatan.


Sumber : Nurocman, 2011. Pendidikan Agama Islam untuk SD Kelas VI. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan KemdikNas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers