Assalamu'alaikum Warahmatullahi wa barakatuh.... Sugeng rawuh wonten ing Blog PORTAL GPAI ( Coretan Kecil GPAI Jalur Selatan )...Kula hangaturaken maturnuwun sampun kersa pinarak... Mugi-mugi migunani tumrapipun Panjenengan sedaya....Jazakumullahu khairan...

Jumat, 17 Juli 2020

Materi PAI Kelas 5 Tema 1 Ayo Belajar Al Qur'an Surat At Tiin


Tujuan Pembelajaran :  
Peserta didik mampu membaca Q.S.at- Tiin dengan tartil, mengetahui makna Q.S.at- Tiin dengan benar, mencontohkan perilaku saling mengingatkan dalam hal kebajikan sebagai implementasi dari pemahaman Q.S.at- Tiin, memiliki sikap saling mengingatkan dalam kebajikan sebagai implementasi dari pemahaman Q.S.at- Tiin.

A. Membaca Surat at-Tin
Surat At Tiin ( سورة التين ) adalah surah ke-95 dalam Al-Quran. Surah ini terdiri dari 8 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah, diturunkan sesudah surat Al Buruuj. Nama At Tiin diambil dari kata At Tiin yang terdapat pada ayat pertama surat ini yang artinya buah Tin.

Tata Cara Membaca
Tata cara membaca al-Qur’ān dimulai dengan isti’adzah dan basmalah. Kemudian cermati dengan baik al-Qur’ān Surat at-Tiin berikut ini. Bagi yang sudah lancar membaca,langsung saja membaca dengan tartil. Tartil artinya membaca sesuai dengan kata, tanda dan barisnya. Dibaca dengan tenang dan tidak tergesa-gesa.Bagi yang belum pandai membaca, perhatikan dengan baik cara guru atau temanyang sudah lancar membaca atau melafalkan Surat at-Tiin. 
Ikuti langkah-langkah cara belajar membaca al-Qur’ān yang mudah berikut ini:
  1. Perhatikan tanda baca fathah (ـــــــــــَــــــ), kasrah ( ـــــــــــِــــــ ), dhammah ( ــــــــــُــــــ ), sukūn ( ــــــــــْـــــــ ) dan tasydid ( ـــــــــــّـــــــــ ) pada huruf al-Qur’ān. Contoh huruf bertasydid : دّ = dd, اّدَّ dibaca = adda
  2. Bacalah dari sebelah kanan, dengan suara yang jelas, bukan hanya dalam hati.
  3. Huruf yang tidak berharakat atau bertanda baris tidak dibaca.
  4. Contoh :   وَالتِّيْنِ   bunyi wa langsung dihubungkan ke huruf ta bertasydid dibaca watti,ada dua huruf yang dilewati yaitu huruf alif dan lam.
  5. Perhatikan perubahan syakal dan huruf-hurufnya.
  6. Cermati bapak atau ibu gurumu ketika membaca dan melafalkan ayat al-Qur’ān.
  7. Bacalah berulang-ulang sampai lancar!
  8. Bacalah surat at-Tin berikut ini dengan tartil ! 

اَلتِّيْن
At Tin: Buah Tin

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
وَالتِّيْنِ وَالزَّيْتُوْنِ ﴿:١
wattiini waz zaituun
1. Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun, [1]

وَطُوْرِ سِيْنِيْنَ ﴿:٢
watuuri siiniin
2. demi Gunung Sinai, [2]

وَهٰذَا الْبَلَدِ الْأَمِيْنِ ﴿:٣
wahaadzal baladil amiin
3. dan demi negeri (Mekah) yang aman ini;

لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسٰنَ فِىٓ أَحْسَنِ تَقْوِيْمٍ ﴿:٤
laqod kholaqnal insaana fii ahsani taqwiim
4. Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya,

ثُمَّ رَدَدْنٰهُ أَسْفَلَ سٰفِلِيْنَ ﴿:٥
tsumma rodadnaahu asfala saafiliin
5. kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya,

إِلَّا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ الصّٰلِحٰتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُوْنٍ ﴿:٦
illal ladziina aamanuu wa’amilus shoolihaati falahum ajrun ghoiru mamnuun
6. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan; maka mereka akan mendapat pahala yang tidak ada putus-putusnya,

فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعْدُ بِالدِّيْنِ ﴿:٧
famaa yukadzdzibuka ba’du bid diin
7. Maka apa yang menyebabkan (mereka) mendustakanmu (tentang) hari pembalasan setelah (adanya keterangan-keterangan) itu?

أَلَيْسَ اللهُ بِأَحْكَمِ الْحٰكِمِيْنَ ﴿:٨
alaisalloohu bi-ahkamil haakimiin


B. Menghafal Surat at-Tin
Cara mudah menghafal, mulailah dari ayat pertama. Bacalah berulang-ulang sampai hafal. Lanjutkan ayat kedua dengan cara yang sama sampai hafal. Kemudian ayat ketiga dengan cara yang sama sampai hafal. Untuk memantapkan hafalan tiga ayat tersebut, ulangilah seraya meminta kepada ayah atau ibu untuk menyimak hafalanmu ayat satu, dua, dan tiga sekaligus sampai mahir.

Setelah tiga ayat di atas hafal dan lancar, maka hafalan dilanjutkan ke ayat keempat sampai lancar. Setelah itu dilanjutkan ayat kelima, dibaca secara berulang-ulang sampai hafal dan lancar. Untuk memantapkan hafalan ayat pertama sampai dengan ayat kelima, ulangilah hafalan tersebut mulai dari ayat pertama sampai dengan ayat kelima dengan meminta bantuan kepada ayah/ibu, atau teman untuk menyimaknya.
Setelah kelima ayat sebelumnya hafal dengan mahir dan lancar, maka hafalan boleh dilanjutkan ke ayat keenam saja karena ayatnya panjang. Caranya seperti menghafal ayat pertama, yaitu diulang-ulang sampai hafalan mahir dan lancar.
Untuk memantapkan hafalan ke enam ayat sebelumnya, maka bersabarlah mengulangi kembali hafalan ayat pertama sampai dengan ayat keenam. Setelah itu baru boleh melanjutkan hafalan ayat ketujuh dan kedelapan.
Terakhir, semua hafalan dari ayat pertama sampai dengan ayat kedelapan surat at-Tin harus bagus dan mantap baik hafalan maupun panjang pendek bacaan, dan pelafalan setiap huruf. Dengan demikian, sudah siap untuk diuji di depan bapak atau ibu guru maupun teman-teman.

C. Menulis Surat at-Tin
Aku harus dapat menulis huruf al-Qur’ān dengan baik. Karena menulis huruf al-Qur’ān akan memperoleh ilmu dan keterampilan serta pahala dari Allah Swt. Menulis huruf al-Qur’ān tidaklah sulit, asalkan rajin dan teliti, serta penuh kesabaran.
Dalam menulis huruf-huruf al-Qur’ān sebaiknya memperhatikan letak huruf-hurufnya. Ada huruf yang ditulis letaknya di atas garis buku, ada pula huruf yang ditulis memotong garis buku.

Arti Kata-kata
1.      Demi (buah) Tin                                       =   وَالتِّيْنِ
2.      dan (buah) Zaitun                                    =   وَالزَّيْتُوْنِ
3.      demi Gunung Sinai                                  =   وَطُوْرِ سِيْنِيْنَ
4.      dan ini                                                      =   وَهٰذَا
5.      negeri (Mekah)                                         =   الْبَلَدِ
6.      yang aman                                                =   الْأَمِيْنِ
7.      sesungguhnya                                          =   لَقَدْ
8.      Kami telah menciptakan                          =   خَلَقْنَا
9.      manusia                                                    =   الْإِنْسٰنَ
10.  dalam                                                       =   فِىٓ
11.  sebaik-baik                                               =   أَحْسَنِ
12.  bentuk/rupa                                              =   تَقْوِيْمٍ
13.  kemudian                                                 =   ثُمَّ
14.  Kami kembalikan dia                               =   رَدَدْنٰهُ
15.  tempat yang serendah-rendahnya            =   أَسْفَلَ سٰفِلِيْنَ
16.  kecuali orang-orang yang                         =   إِلَّا الَّذِيْنَ
17.  beriman                                                    =   ءَامَنُوا۟
18.  dan mengerjakan                                      =   وَعَمِلُوا۟
19.  kebajikan                                                  =   الصّٰلِحٰتِ
20.  maka bagi mereka                                    =   فَلَهُمْ
21.  pahala                                                       =   أَجْرٌ
22.  tidak putus-putus                                     =   غَيْرُ مَمْنُوْنٍ
23.  maka apakah                                            =   فَمَا
24.  menyebabkan (mereka) mendustakanmu     =      يُكَذِّبُكَ
25.  sesudah                                                    =   بَعْدُ
26.  hari pembalasan                                       =   بِالدِّيْنِ
27.  bukankah                                                 =   أَلَيْسَ
28.  Allah                                                        =   اللهُ
29.  paling bijaksana/adil                                =   بِأَحْكَمِ
30.  hakim                                                       =   الْحٰكِمِيْنَ


Kandungan Surat at-Tin
Ayat Pertama
Tin adalah buah yang enak dan lembut serta cepat dicerna. Ia menjadi obat yang banyak manfaatnya, memperhalus fsik, mengencerkan dahak, membersihkan ginjal, menghancurkan batu pada saluran air seni, menggemukkan badan dan dapat melonggarkan rongga hati dan limpa. Zaitun adalah buah yang memiliki keistimewaan karena kandungan minyaknya yang berlimpah sehingga dapat dipergunakan di daerah yang kurang memiliki minyak.

Ayat Kedua
Gunung Sinai terletak di Semenanjung Sinai, lintasan antara Tanah Mesir ke Israil, Arab, dan Mesopotamia. Gunung setinggi 2,285 meter ini juga dikenal dengan nama Jabal Musa (Gunung Nabi Musa), karena di tempat ini, Nabi Musa menerima wahyu pertama dan diangkat menjadi Rasul. Pada malam mi’rāj, Rasulullah saw. berhenti sebentar di tempat ini dan melaksanakan salat sebagai penghormatan beliau pada kesucian tempat tersebut.

Ayat Ketiga
Kota yang aman adalah kota Mekah (Lihat Gambar 1.5, Mekah). Kota ini disebut dengan kota yang aman karena siapa pun yang memasukinya terjaga keamanan dan keselamatannya. Kota Mekah juga disebut sebagai Ummul Qurā’ dan Tanah yang Aman. Kota ini banyak menyimpan sejarah sejak zaman Nabi Ibrahim a.s.

Ayat Keempat
Allah Swt. menjadikan manusia dalam sebaik-baik bentuk. Proses kejadian manusia tidak sama dengan kejadian makhluk-makhluk lain. Manusia memiliki akal, jasmani, rohani, dan nafsu. Anggota tubuh manusia serasi dan seimbang sehingga tampak indah, cantik, dan memudahkan untuk melakukan kegiatan. Sedangkan hewan hanya memiliki jasmani dan nafsu saja. Manusia harus mampu menjaga keseimbangan yang dimilikinya agar supaya menjadi mulia. Apabila manusia mengutamakan nafsunya, maka ia turun derajatnya seperti hewan. Selain rohani, manusia dibekali dengan akal pikiran agar supaya dapat membedakan yang baik dan yang buruk.

Ayat Kelima
Allah Swt. mengingatkan manusia, sekali pun mereka sempurna, tetapi dapat turun derajatnya menjadi hina karena pengetahuan, sikap, dan perilakunya apabila telah keluar dari aturan yang telah ditetapkan oleh Allah Swt. melalui rasul-Nya.

Ayat Keenam
Orang-orang yang tidak pernah hina adalah mereka yang beriman dan melaksanakan amal sālih. Orang yang demikian itu akan selamat dari kehinaan dunia dan akhirat.

Ayat Ketujuh
Pada hari kiamat nanti ada hari pembalasan terhadap perbuatan manusia yang baik dan buruk. Manusia seharusnya tidak meragukan adanya hari pembalasan, karena Allah Swt. sudah menunjukkan bukti-buktinya. Allah Swt. memberikan akal kepada manusia untuk berpikir tentang ciptaan-Nya, dan hati untuk merasakan iman. Pertanyaan Allah Swt. itu untuk mengingatkan adanya hari kiamat agar manusia tidak lupa dan lalai sehingga terjerumus dalam dosa dan kehinaan.

Ayat Kedelapan
Allah Swt. adalah Yang Maha Mengetahui, sebagus-bagus pencipta dan pengatur segala urusan. Allah Swt. yang memberi keputusan atas segala persoalan. Tiada perbuatan walau sekecil atom pun yang dapat terlepas dari pengadilan-Nya. Pengadilan Allah Swt. adalah sebaik-baik pembuat keputusan.

Allah Swt. Maha Pengasih kepada hamba-Nya. Ia senantiasa mengingatkan agar manusia tidak lupa diri. Jika ternyata manusia masih melakukan dosa, maka karena keadilan-Nya, manusia akan menanggung akibat dan pembalasan atas dosanya itu. Allah Swt. juga telah menyiapkan kenikmatan bagi orang yang menjalankan syari’atnya.

Contoh Kelebihan Manusia dari Makhluk lain
  1. Bertutur kata lembut dan santun kepada orang tua, guru, teman, tetangga.
  2. Menutupi aurat, dan memilih model dan warna yang serasi dan disenangi.
  3. Mengonsumsi makanan dan minuman halal dan bergizi sesuai dengan selera.
  4. Berkumpul dan bersilaturahim sesama teman dengan baik dan tidak menyakiti.
  5. Menggunakan anggota tubuh sesuai fungsinya terhadap hal-hal yang dibolehkan agama.

1 komentar:

Followers